Merawat bunga anggrek sering dianggap mudah, padahal kenyataannya membutuhkan perhatian khusus agar tanaman hias ini tetap sehat dan berbunga indah.
Banyak pecinta tanaman pemula bahkan yang sudah berpengalaman kerap melakukan kesalahan merawat anggrek tanpa disadari. Kesalahan kecil dalam penyiraman, pemupukan, atau penempatan bisa berdampak besar pada pertumbuhan dan daya tahan anggrek.
Artikel ini hadir untuk membantu kamu memahami apa saja kesalahan merawat anggrek yang paling sering dilakukan. Dengan mengetahui 13 hal yang sebaiknya dihindari, kamu bisa lebih bijak dalam merawat anggrek dan memastikan tanamanmu tumbuh subur.
Tujuan utama dari tulisan ini adalah memberikan panduan praktis agar keindahan anggrek tidak cepat pudar hanya karena perawatan yang kurang tepat. Yuk, simak bersama dan hindari kesalahan yang bisa merugikan tanaman kesayanganmu.
1. Overwatering

Salah satu kesalahan merawat anggrek yang paling fatal adalah menyiram tanaman secara berlebihan atau overwatering. Akar anggrek sangat sensitif terhadap kelembapan, sehingga jika terlalu banyak air, akar bisa membusuk dan akhirnya menyebabkan kematian tanaman.
Banyak orang berpikir bahwa anggrek membutuhkan penyiraman rutin seperti tanaman hias lain, padahal kenyataannya anggrek justru membutuhkan media tanam yang kering sebagian sebelum disiram kembali. Idealnya, anggrek cukup disiram sekali dalam seminggu dengan catatan media tanam memiliki drainase baik.
Cara yang tepat adalah meletakkan pot di wastafel atau bak, lalu mengalirkan air hingga tembus ke dasar pot, kemudian biarkan mengering sebelum dikembalikan ke tempat semula.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pagi hari agar air cepat kering sebelum malam. Hindari juga penyiraman dengan es batu karena anggrek berasal dari daerah tropis dan akar mereka tidak tahan suhu dingin. Inilah kesalahan merawat anggrek yang harus benar-benar dihindari.
2. Underwatering

Selain menyiram berlebihan, kesalahan merawat anggrek yang sering dilakukan adalah terlalu jarang menyiram atau underwatering. Anggrek memang tidak butuh banyak air, tetapi mereka terbiasa dengan kelembapan alami di habitat aslinya, yaitu hutan tropis yang lembap.
Jika dibiarkan terlalu kering, daun anggrek akan terlihat keriput seperti kismis dan bunga akan cepat layu. Solusinya, periksa media tanam; bila sudah kering di bagian atas, segera lakukan penyiraman. Untuk menjaga kelembapan, letakkan pot di atas nampan berisi kerikil dan air, atau gunakan humidifier di ruangan.
Penyemprotan lembut ke daun juga bisa membantu, tapi hindari bunga karena dapat membusuk. Penyiraman mendalam seminggu sekali juga penting, misalnya dengan merendam akar dalam air selama satu jam agar bisa menyerap air secara optimal. Mengabaikan kebutuhan air adalah kesalahan merawat anggrek yang harus dihindari agar tanaman tetap segar dan sehat.
3. Menggunakan Media Tanam yang Salah

Banyak orang menanam anggrek dengan tanah biasa, padahal itu adalah kesalahan merawat anggrek yang serius. Anggrek jenis epifit, seperti Phalaenopsis atau moth orchid, tumbuh menempel pada batang pohon di alam liar, bukan di tanah. Jika ditanam di tanah, akar akan sulit bernapas dan cepat membusuk. Anggrek sebaiknya ditanam pada media khusus, misalnya campuran 80% kulit kayu pinus (fir bark) dan 20% moss sphagnum.
Campuran ini memberikan sirkulasi udara yang baik sekaligus menahan kelembapan secukupnya. Bisa juga ditambahkan arang, perlite, atau pasir untuk memperbaiki drainase.
Media tanam yang salah menyebabkan akar lemah, pertumbuhan terhambat, dan bunga sulit mekar. Jadi, pastikan memilih media yang sesuai agar anggrek tumbuh seperti di habitat aslinya. Mengabaikan hal ini termasuk kesalahan merawat anggrek yang banyak dilakukan pemula.
4. Pemangkasan yang Tidak Perlu

Pemangkasan sembarangan adalah kesalahan merawat anggrek yang kerap terjadi. Banyak orang salah kaprah dengan mengira akar udara, pseudobulb, atau batang tua perlu dipotong, padahal bagian tersebut penting untuk menyimpan nutrisi dan kelembapan.
Akar udara, meskipun tampak berantakan, justru tanda bahwa anggrek sehat. Pseudobulb dan canes juga jangan dipotong karena menjadi cadangan energi. Pemangkasan sebaiknya hanya dilakukan pada bagian yang benar-benar mati, misalnya daun menguning, akar hitam, atau batang bunga yang kering sepenuhnya.
Pada beberapa jenis anggrek seperti Phalaenopsis, batang bunga lama bahkan bisa menghasilkan bunga baru, sehingga lebih baik tidak buru-buru dipotong. Dengan memahami bagian mana yang perlu dipangkas, kamu bisa menghindari kesalahan merawat anggrek yang membuat tanaman kehilangan sumber daya penting untuk tumbuh dan berbunga.
5. Tidak Melakukan Repotting

Banyak orang membiarkan anggrek terlalu lama di pot aslinya, padahal ini termasuk kesalahan merawat anggrek yang cukup fatal. Saat baru dibeli, anggrek biasanya ditanam dalam pot kecil berisi moss. Lama-kelamaan media tersebut akan padat dan menahan air terlalu lama, sehingga akar mudah membusuk. Repotting perlu dilakukan setiap 1–2 tahun sekali, terutama jika media sudah hancur, akar mulai keluar dari pot, atau tanaman terlihat tidak sehat.
Dengan repotting, akar akan mendapat ruang baru, media lebih segar, dan pertumbuhan anggrek kembali optimal. Pilih pot dengan drainase baik dan media tanam khusus anggrek seperti bark atau moss. Jangan takut merusak tanaman, karena repotting justru memperpanjang umur anggrek. Mengabaikan langkah ini jelas termasuk kesalahan merawat anggrek yang harus dihindari bila ingin anggrek berbunga indah setiap musim.
6. Menggunakan Pot yang Salah

Pemilihan pot juga berpengaruh besar terhadap kesehatan anggrek, dan sering kali menjadi kesalahan merawat anggrek. Anggrek membutuhkan pot yang memiliki sirkulasi udara dan drainase baik, bukan pot tertutup seperti kebanyakan tanaman hias lain.
Pot plastik transparan atau pot khusus anggrek dengan banyak lubang sangat disarankan karena memudahkan memantau kondisi akar. Pot yang terlalu dalam juga kurang cocok karena akar anggrek lebih suka menyebar melebar daripada menembus ke bawah. Jika ingin memakai pot dekoratif, pastikan tetap ada wadah dalam yang berlubang agar air bisa mengalir keluar.
Penggunaan pot tanpa lubang menyebabkan air mengendap, media cepat rusak, dan akar membusuk. Karena itu, selalu pilih pot yang sesuai dengan karakteristik akar anggrek. Mengabaikan detail kecil ini termasuk kesalahan merawat anggrek yang sering tidak disadari oleh pemula.
7. Paparan Sinar Matahari Langsung

Menempatkan anggrek di bawah sinar matahari langsung adalah kesalahan merawat anggrek yang umum. Di habitat aslinya, anggrek tumbuh di bawah naungan pohon besar, sehingga hanya mendapat cahaya terang tidak langsung. Jika terkena sinar matahari langsung terlalu lama, daun anggrek bisa terbakar, menguning, atau bahkan gosong.
Sebaliknya, kurang cahaya membuat anggrek sulit berbunga. Solusi terbaik adalah menaruh anggrek di tempat yang mendapat cahaya terang tetapi difilter, seperti dekat jendela timur atau barat dengan tirai tipis. Anggrek membutuhkan sekitar enam jam cahaya per hari, tetapi dalam intensitas sedang.
Jika anggrek terlihat lemas, coba pindahkan secara bertahap agar tanaman tidak kaget. Mengatur pencahayaan sesuai kebutuhan adalah kunci menjaga anggrek tetap sehat. Jadi, pastikan tidak mengulang kesalahan merawat anggrek dengan salah menempatkan posisi tanam.
8. Menyiram dengan Cara yang Salah

Bukan hanya jumlah air, tetapi cara menyiram juga bisa jadi kesalahan merawat anggrek. Banyak orang menuangkan air langsung ke tengah daun muda atau “mahkota” anggrek, padahal hal ini bisa menyebabkan busuk karena air mengendap.
Penyiraman sebaiknya diarahkan ke media tanam dan akar, bukan ke daun atau bunga. Gunakan air bersuhu ruang, bukan air dingin atau es batu, karena anggrek berasal dari daerah tropis. Teknik terbaik adalah menyiram hingga air keluar dari lubang pot, lalu biarkan kering.
Alternatif lain adalah metode rendam, letakkan pot di wadah berisi air selama 15 menit, lalu angkat dan tiriskan. Hindari juga menyiram di malam hari karena kelembapan yang tertahan bisa memicu jamur. Cara menyiram yang salah memang terlihat sepele, tetapi sebenarnya merupakan kesalahan merawat anggrek yang bisa mengganggu pertumbuhan jangka panjang.
9. Menggunakan Air Berkualitas Buruk

Kualitas air sering diabaikan, padahal bisa menjadi kesalahan merawat anggrek. Air keran di beberapa daerah mengandung banyak klorin, garam, atau mineral berlebih yang dapat merusak akar halus anggrek. Jika digunakan terus-menerus, akar bisa kering, daun menguning, dan bunga sulit tumbuh.
Idealnya, gunakan air hujan, air sulingan, atau air yang sudah didiamkan semalaman agar kandungan klorin berkurang. Selain itu, selalu pastikan air yang digunakan bersuhu ruang. Hindari air es atau terlalu panas karena bisa mengejutkan akar. Dengan memperhatikan kualitas air, kamu bisa membantu anggrek menyerap nutrisi secara optimal. Mengabaikan hal ini merupakan kesalahan merawat anggrek yang sering tidak disadari, padahal dampaknya besar terhadap kesehatan tanaman.
10. Salah Memberi Pupuk

Banyak orang berpikir semakin banyak pupuk semakin baik, padahal ini adalah kesalahan merawat anggrek yang bisa merusak tanaman. Pemberian pupuk berlebihan dapat membakar akar dan menyebabkan daun menguning. Sebaliknya, terlalu jarang memberi pupuk membuat anggrek kekurangan nutrisi sehingga pertumbuhan lambat dan sulit berbunga.
Anggrek membutuhkan pupuk seimbang dengan formula khusus, misalnya NPK 20-20-20, yang diberikan dalam dosis rendah tetapi rutin. Prinsip yang umum dipakai adalah “weakly, weekly” atau sedikit tetapi sering, misalnya setiap minggu dengan larutan pupuk encer.
Jangan lupa menyiram dengan air bersih sesekali untuk mencegah penumpukan garam pada media. Kesalahan dalam pemupukan adalah salah satu kesalahan merawat anggrek yang paling mudah dihindari jika kamu memahami kebutuhan nutrisinya.
11. Mengabaikan Kelembapan

Lingkungan rumah biasanya lebih kering dibandingkan habitat asli anggrek, sehingga mengabaikan kelembapan termasuk kesalahan merawat anggrek. Anggrek tropis seperti Phalaenopsis membutuhkan kelembapan sekitar 50–70% agar bisa tumbuh optimal. Jika udara terlalu kering, daun akan layu dan bunga cepat gugur.
Untuk menjaga kelembapan, kamu bisa menempatkan pot di atas nampan berisi air dan kerikil, menggunakan humidifier, atau mengelompokkan beberapa tanaman agar kelembapan alami meningkat. Penyemprotan ringan pada daun juga bisa membantu, asalkan tidak mengenai bunga.
Dengan memperhatikan kelembapan, anggrek akan lebih sehat dan tahan lama. Mengabaikan faktor ini adalah kesalahan merawat anggrek yang bisa membuat tanaman sulit berkembang.
12. Tidak Memperhatikan Sirkulasi Udara

Banyak orang hanya fokus pada air dan cahaya, padahal sirkulasi udara juga penting. Kurangnya aliran udara bisa memicu pertumbuhan jamur, bakteri, dan hama. Ini jelas termasuk kesalahan merawat anggrek yang sering diabaikan. Anggrek membutuhkan lingkungan dengan sirkulasi udara baik agar akar dan daun tetap kering setelah disiram.
Solusi sederhana adalah meletakkan anggrek di dekat jendela yang sering dibuka atau menyalakan kipas angin kecil untuk memperlancar aliran udara.
Namun, hindari hembusan langsung yang terlalu kencang karena bisa membuat tanaman kering. Dengan sirkulasi udara yang tepat, anggrek lebih tahan terhadap penyakit dan tumbuh lebih sehat. Jadi, jangan biarkan kesalahan merawat anggrek ini merusak usaha perawatanmu.
13. Mengabaikan Tanda-Tanda Penyakit dan Hama

Kesalahan terakhir yang wajib dihindari adalah mengabaikan tanda penyakit atau serangan hama. Ini termasuk kesalahan merawat anggrek yang berbahaya karena bisa menyebar cepat ke seluruh tanaman.
Gejala umum seperti daun berbintik hitam, akar busuk, atau bunga layu mendadak sering kali dianggap sepele. Padahal, itu bisa menandakan infeksi jamur, bakteri, atau serangan kutu putih dan tungau. Jika dibiarkan, anggrek bisa mati dalam waktu singkat.
Segera lakukan perawatan dengan memotong bagian yang terinfeksi, mengganti media tanam, atau menggunakan fungisida dan insektisida sesuai kebutuhan. Pemeriksaan rutin sangat penting agar masalah terdeteksi sejak dini. Mengabaikan tanda-tanda kecil ini adalah kesalahan merawat anggrek yang harus dihindari oleh setiap pecinta tanaman.
Sedang mencari bunga anggrek bulan atau anggrek jenis lainnya yang berkualitas? Langsung hubungi Puspa Dewi Flower untuk informasi lebih lanjut! Kami merupakan tempat jual anggrek Bekasi dengan stok lengkap dan kualitas terjamin.
Sejak 2018, Puspa Dewi Flower telah melayani pembuatan hampers anggrek dan jasa rental tanaman hias. Dengan pengalaman lebih dari lima tahun, kami selalu berkomitmen memberikan produk dan layanan terbaik.
Kami memiliki nursery sendiri sebagai pusat budidaya anggrek, sehingga stok selalu tersedia dan kualitas tetap terkontrol. Semua rangkaian bunga menggunakan bahan premium, indah, awet, dan tahan lama.
Produk kami cocok untuk hadiah eksklusif maupun dekorasi acara, dengan harga kompetitif tanpa mengurangi keindahan. Percayakan kebutuhan bunga dan tanaman hiasmu pada Puspa Dewi Flower, solusi terpercaya untuk jual anggrek Bekasi dan sekitarnya!
Sumber:
- https://www.thespruce.com/worst-thing-for-orchids-11776481
- https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/orchids/7-orchid-care-mistakes-beginners-always-make
- 7 Tips Memilih Anggrek Berkualitas Saat Membeli - 20 Agustus 2025
- 13 Kesalahan Merawat Anggrek yang Harus Dihindari - 20 Agustus 2025
- Anggrek Dendrobium: Jenis, Harga, dan Cara Merawatnya - 20 Agustus 2025
Tinggalkan komentar