Anggrek bulan berasal dari wilayah tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan telah lama dikenal karena keindahan serta keanggunannya. Bunga anggrek ini tidak hanya memikat hati para pecinta tanaman hias, tetapi juga memiliki nilai budaya dan simbolik yang kuat di Indonesia.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri lebih dalam mengenai sejarah dan penyebaran anggrek bulan di nusantara. Mulai dari habitat aslinya hingga bagaimana bunga ini ditetapkan sebagai puspa pesona Indonesia. Temukan berbagai fakta menarik tentang bagaimana anggrek bulan berasal dari alam Indonesia yang kaya dan penuh pesona.
Sejarah dan Asal Usul Anggrek Bulan di Indonesia

Anggrek bulan berasal dari wilayah tropis Asia Tenggara dan pertama kali ditemukan di Indonesia, tepatnya di Ambon pada tahun 1750. Tanaman ini kemudian dinamai Epidendrum albummajus oleh ilmuwan Rumphius. Namun, ada pula pendapat lain yang menyebut bahwa anggrek bulan berasal dari genus Phalaenopsis, yang pertama kali diklasifikasikan oleh ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Anggrek ini kemudian dikenal secara internasional dengan nama Phalaenopsis amabilis.
Sejak lama, anggrek bulan telah dikenal karena keindahannya. Bahkan pada tahun 1993, melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993, anggrek bulan resmi ditetapkan sebagai puspa pesona atau bunga nasional Indonesia bersama melati sebagai puspa bangsa dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka.
Anggrek bulan termasuk dalam kelompok anggrek epifit monopodial, tumbuh menjuntai dan menempel pada pohon rindang di hutan tropis yang lembab. Tanaman ini hidup pada ketinggian 50–1.100 meter di atas permukaan laut, menyukai tempat teduh, curah hujan tinggi, serta cahaya matahari rendah (sekitar 12.000–20.000 lux). Ciri khasnya adalah daun hijau berdaging dan bunga berwarna putih yang menyerupai bulan purnama.
Nama Phalaenopsis sendiri berarti “seperti kupu-kupu”, menggambarkan bentuk bunganya, sementara amabilis berarti indah. Di Indonesia, anggrek bulan juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Keindahan dan keunikannya menjadikan anggrek bulan sebagai simbol pesona flora Indonesia.
Mengapa Disebut Anggrek Bulan? Filosofi dan Makna Mendalam

Nama anggrek bulan diberikan karena bentuk dan warnanya yang menyerupai bulan purnama. Kelopak bunganya yang bundar, lebar, dan berwarna putih bersih mencerminkan keindahan, ketenangan, dan kemurnian seperti sinar bulan.
Dalam budaya Asia, bulan sering dihubungkan dengan simbol kedamaian dan keanggunan, makna yang selaras dengan pesona anggrek bulan yang memikat. Selain sebagai anggrek bulan, bunga ini juga dikenal sebagai moon orchid, moth orchid, atau anggrek lebah. Nama ilmiahnya, Phalaenopsis, berasal dari bahasa Yunani phalaina (ngengat) dan opsis (penampilan), karena bentuk bunganya mirip ngengat yang sedang bertengger di batang pohon.
Nama ini diberikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume, botani asal Belanda, setelah mengamatinya di alam liar. Menariknya, anggrek bulan berasal dari wilayah tropis seperti Indonesia, Filipina, dan Australia, dengan habitat alami di hutan-hutan lembap dan bercahaya teduh. Filosofi dan tampilan bunganya menjadikan anggrek bulan simbol keindahan yang tenang dan abadi, serta kebanggaan flora Indonesia yang dikenal hingga mancanegara.
Ciri Khas dan Karakteristik Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

Anggrek bulan berasal dari Indonesia dan merupakan tanaman epifit yang jarang tumbuh secara litofit. Salah satu ciri khas utamanya adalah akar yang kasar, pipih, dan bercabang, bisa tumbuh hingga sepanjang 1 meter dengan diameter sekitar 3–4 mm.
Daunnya berdaging, berwarna hijau tua, dan berbentuk lonjong hingga menyerupai telur terbalik. Panjang daun berkisar antara 15–30 cm dan lebar 4–7 cm, tersusun dalam dua baris di sepanjang batang.
Batangnya sendiri memiliki panjang sekitar 10–30 cm, namun biasanya tersembunyi di balik pangkal daun. Bunga anggrek bulan tumbuh pada tangkai bunga yang kaku dan melengkung, dengan panjang 30–75 cm, muncul dari pangkal daun dan biasanya memiliki beberapa cabang di ujungnya. Tiap cabang dapat menghasilkan 2 hingga 10 bunga yang mekar lama.
Bunga anggrek bulan berwarna putih bersih, berukuran sekitar 6–7 cm panjang dan 5–8 cm lebar. Kelopak dan mahkota bunganya terpisah dan menyebar lebar, memberikan tampilan yang anggun. Kelopaknya berbentuk telur dengan panjang 3–4 cm dan lebar sekitar 2 cm, sedangkan mahkota berbentuk telur lebar hingga hampir persegi.
Labellum (bibir bunga) berwarna putih dengan corak kuning dan kemerahan, panjang sekitar 2,5 cm, memiliki tiga lobus. Dua lobus samping melengkung ke atas, mengelilingi kolom bunga, dan lobus tengah berbentuk salib dengan ujung membulat dan dua lengan bergelombang.
Bunga ini juga memiliki callus kuning besar di pangkal labellum. Masa berbunga tergantung wilayah, di Papua Nugini berlangsung antara April hingga Desember.
Perawatan Anggrek Bulan di Iklim Tropis Indonesia

Anggrek bulan berasal dari wilayah tropis dan sangat cocok tumbuh di iklim Indonesia yang hangat dan lembap. Tanaman ini dikenal dengan bunganya yang anggun, tahan lama, dan warna putih yang melambangkan kesucian, sehingga sering dijadikan simbol nasional Indonesia.
Anggrek bulan membutuhkan cahaya tidak langsung, suhu antara 23–30°C, dan kelembapan sekitar 60% agar tumbuh optimal. Daun hijau cerah menunjukkan pencahayaan yang cukup, sementara daun menguning atau kecokelatan bisa jadi tanda kelebihan atau kekurangan cahaya. Penyiraman dilakukan 1–2 kali sehari, bisa ditambah saat cuaca panas, dengan menyemprotkan air bersih ke akar tanpa campuran bahan kimia.
Gunakan pupuk organik cair seminggu sekali untuk menunjang pertumbuhan. Selain itu, media tanam seperti pakis, arang, atau sabut kelapa juga penting untuk memastikan akar tetap bernapas dan tidak membusuk. Letakkan anggrek bulan di tempat teduh dengan sirkulasi udara lancar, seperti dekat jendela atau taman dalam rumah. Hindari paparan langsung dari AC karena bisa membuat tanaman kering.
Untuk mencegah hama seperti lalat dan jamur, gunakan lem lalat serta semprotkan insektisida dan fungisida secukupnya. Dengan perawatan yang tepat, anggrek bulan dapat berbunga 2–3 kali setahun dan tiap kuntumnya bisa bertahan hingga dua bulan.
Maka tak heran, banyak pecinta tanaman hias memilih anggrek bulan sebagai dekorasi rumah karena tampilannya yang mewah dan daya tahan yang tinggi. Tak hanya indah, anggrek bulan juga menyimpan nilai budaya yang tinggi karena anggrek bulan berasal dari kekayaan alam nusantara yang telah dikenal hingga mancanegara.
Tempat Jual Bunga Anggrek di Jakarta

Sedang ingin mempercantik ruangan dengan anggrek bulan berkelas? Puspa Dewi Flower siap memenuhi kebutuhanmu. Sejak tahun 2018, kami membudidayakan anggrek unggulan langsung dari nursery milik sendiri, memastikan setiap bunga tumbuh dengan kualitas terbaik.
Anggrek kami tumbuh sehat, tampil elegan, dan cocok untuk memperindah suasana rumah, dijadikan hadiah istimewa, atau bahkan hampers mewah yang berkesan. Berbagai pilihan jenis dan warna tersedia untuk menyesuaikan dengan kebutuhan maupun tema acara.
Kami juga menyediakan layanan sewa anggrek bulan untuk dekorasi profesional di hotel, kantor, restoran, dan berbagai ruang komersial lainnya. Kepercayaan dari klien ternama seperti Pullman Ciawi, Telkom Indonesia, Mandiri Private, dan Bank BRI menjadi bukti konsistensi layanan kami dalam menjaga estetika dan kualitas.
Bagi kamu yang mencari tempat jual anggrek Jakarta, Puspa Dewi Flower adalah pilihan paling tepat. Koleksi anggrek kami lebih tahan lama, tampil premium, dan selalu siap jadi pusat perhatian. Segera pesan dan temukan pengalaman baru dalam memilih anggrek yang memukau.
Itulah pembahasan Anggrek Bulan berasal dari Indonesia dan asal usulnya. Gimana menurut kamu?
Sumber:
- https://www.liputan6.com/hot/read/5308615/6-cara-merawat-anggrek-bulan-tanaman-hias-bernilai-ekonomi-tinggi
- https://www.thebaliflorist.com/post/your-guide-to-growing-healthy-phalaenopsis-orchids-in-the-tropics
- https://bobo.grid.id/read/083738462/mengenal-anggrek-bulan-puspa-pesona-indonesia-ciri-hingga-sejarah-penamaan?page=all
- https://tirto.id/mengenal-anggrek-bulan-salah-satu-bunga-nasional-indonesia-ej3A
- Karakteristik Bunga Anggrek Bulan dan Klasifikasinya - 6 Agustus 2025
- 7 Keunikan Anggrek Bulan yang Wajib Kamu Ketahui - 6 Agustus 2025
- 11 Manfaat Tanaman Anggrek Bulan untuk Kesehatan - 6 Agustus 2025
Tinggalkan komentar